Koperasi Kredit Sangosay dibidani kelahirannya oleh YASUKDA Kabupaten Ngada yang bergerak di bidang pendidikan (TK s/d SLTA) pada era 70-an. Para pemimpin Yasukda ketika itu melihat para Guru dan Karyawan asuhan YASUKDA mengalami kesulitan hidup khususnya dalam bidang keuangan. Terdapat banyak dari mereka yang berurusan dengan para pelepas uang dengan bunga yang cukup memberatkan. Yasukda pun setiap bulan dipusingkan dengan urusan “Panjar Gaji” para Guru yang jumlahnya tidak sedikit. Kenyataan lain menunjukan bahwa banyak Guru dan Karyawan Yasukda kesulitan dalam menyekolahkan anak, tidak memiliki tabungan untuk biaya pendidikan anak, tidak memiliki rumah pribadi yang layak sampai dengan saat pensiun, dan terkadang tidak dapat berobat dengan baik apabila menderita sakit yang serius. Lebih dalam lagi, “martabat hidup” mereka cenderung direndahkan/diremehkan oleh para pemilik atau pelepas uang. Kondisi inilah, yang mendorong para Pimpinan Yasukda untuk mencari sebuah terobosan, guna membantu para Guru dan Karyawan beserta keluarganya, dengan asumsi bahwa, “mereka harus dapat menolong dirinya sendiri, dengan potensi atau kemampuan yang ada pada mereka, untuk dapat keluar dari. berbagai kesulitan dan sekaligus mengangkat martabat hidupnya dalam suatu kebersamaan”.

TAHUN 1975-1979 MASA PERINTISAN

Koperasi Kredit Sangosay dibidani kelahirannya oleh YASUKDA Kabupaten Ngada yang bergerak di bidang pendidikan (TK s/d SLTA) pada era 70-an. Para pemimpin Yasukda ketika itu melihat para Guru dan Karyawan asuhan YASUKDA mengalami kesulitan hidup khususnya dalam bidang keuangan. Terdapat banyak dari mereka yang berurusan dengan para pelepas uang dengan bunga yang cukup memberatkan. Yasukda pun setiap bulan dipusingkan dengan urusan “Panjar Gaji” para Guru yang jumlahnya tidak sedikit. Kenyataan lain menunjukan bahwa banyak Guru dan Karyawan Yasukda kesulitan dalam menyekolahkan anak, tidak memiliki tabungan untuk biaya pendidikan anak, tidak memiliki rumah pribadi yang layak sampai dengan saat pensiun, dan terkadang tidak dapat berobat dengan baik apabila menderita sakit yang serius. Lebih dalam lagi, “martabat hidup” mereka cenderung direndahkan/diremehkan oleh para pemilik atau pelepas uang. Kondisi inilah, yang mendorong para Pimpinan Yasukda untuk mencari sebuah terobosan, guna membantu para Guru dan Karyawan beserta keluarganya, dengan asumsi bahwa, “mereka harus dapat menolong dirinya sendiri, dengan potensi atau kemampuan yang ada pada mereka, untuk dapat keluar dari. berbagai kesulitan dan sekaligus mengangkat martabat hidupnya dalam suatu kebersamaan”.

  1. Pada Tahun 1975, Pater Lukas Lena SVD selaku Deken Ngada & Pater Markus Moa SVD mengirim beberapa kader atas nama Bpk.Yoseph Ladja Djawa, dkk., mengikuti pertemuan tentang CU (Credit Union) yang diselenggarakan oleh Penggerak Koperasi Kredit Indonesia di Detusoko – Ende.
  2. Pada 06 Juni 1977 Di bawah pimpinan Rm. Pit Sepe, Pr sebagai Ketua Yasukda bersama para Pengurus dan Karyawan Yasukda antara lain Bpk. Aloysius Lape, Bpk. Blasius Sawu Nono dkk memprakarsai pembentukan Kelompok Studi Tabungan (KST) Karyawan/Karyawati Yasukda dengan nama KST YASUKDA yang beranggotakan 21 orang dengan modal awal kurang lebih Rp. 35.000,-.
  3. Pada Juli 1979, Pengurus dan anggota KST Yasukda di bawah pimpinan Bpk Blasius Sawu Nono sepakat untuk mengubah/memberi nama baru untuk KST Yasukda menjadi “KST SANGOSAI” yang selanjutnya menjadi cikal bakal pembentukan Kopdit Sangosay.

TAHUN 1983-1988 BERDIRI SECARA RESMI

Koperasi Kredit Sangosay dibidani kelahirannya oleh YASUKDA Kabupaten Ngada yang bergerak di bidang pendidikan (TK s/d SLTA) pada era 70-an. Para pemimpin Yasukda ketika itu melihat para Guru dan Karyawan asuhan YASUKDA mengalami kesulitan hidup khususnya dalam bidang keuangan. Terdapat banyak dari mereka yang berurusan dengan para pelepas uang dengan bunga yang cukup memberatkan. Yasukda pun setiap bulan dipusingkan dengan urusan “Panjar Gaji” para Guru yang jumlahnya tidak sedikit. Kenyataan lain menunjukan bahwa banyak Guru dan Karyawan Yasukda kesulitan dalam menyekolahkan anak, tidak memiliki tabungan untuk biaya pendidikan anak, tidak memiliki rumah pribadi yang layak sampai dengan saat pensiun, dan terkadang tidak dapat berobat dengan baik apabila menderita sakit yang serius. Lebih dalam lagi, “martabat hidup” mereka cenderung direndahkan/diremehkan oleh para pemilik atau pelepas uang. Kondisi inilah, yang mendorong para Pimpinan Yasukda untuk mencari sebuah terobosan, guna membantu para Guru dan Karyawan beserta keluarganya, dengan asumsi bahwa, “mereka harus dapat menolong dirinya sendiri, dengan potensi atau kemampuan yang ada pada mereka, untuk dapat keluar dari. berbagai kesulitan dan sekaligus mengangkat martabat hidupnya dalam suatu kebersamaan”.

  1. Pada 28 Mei 1983 bertempat di Aula Susteran FMM Bajawa, Kopdit Sangosay berdiri secara resmi dengan kekayaan awal berjumlah Rp.3.802.255,- dan anggota sebanyak 67 orang (23 wanita dan 44 laki-laki) dari kalangan Pengurus dan Karyawan Yasukda serta para Guru asuhan Yasukda dalam Kota Bajawa. Perwakilan para anggota yang menandatangani Akta Pendirian Kopdit Sangosay yakni: Romo Petrus Sepe, Pr, Bapak Drs. Thomas Dola Radho, Bapak Blasius Sawu Nono, Bapak Drs. Aloysius Lape dan Ibu Theresia Ngewi.
  2. Pada 18 Juni 1988 Kopdit Sangosay diakui sebagai sebuah Badan Hukum Koperasi dengan Nomor: 516/BH/XIV, dengan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi NTT Nomor: 24/KPTS/KWK.24/VI/1988
  3. Pada 10 April 1997, Kopdit Primer tingkat Propinsi yang wilayah kerjanya meliputi seluruh kabupaten/kota se-NTT, dengan Akte Notaris Perubahan Anggaran Dasar Nomor: 34, tanggal 20 Agustus 2008, Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 02/PAD/BH/XXIX/IX/2008, tanggal 25 September 2008.

SANGOSAY SEMOGA SAMPAI TUJUAN

Kata SANGOSAY berasal dari bahasa Bajawa, yaitu:“SANGO” dan “SAI”. Arti harafiah kata SANGO yaitu “SEMOGA” yang merupakan gambaran suatu harapan atau cita-cita yang harus diperjuangkan sedangkan SAI artinya “SAMPAI KE TUJUAN” atau “BERHASIL MENCAPAI TUJUAN”. Kedua kata ini dipadu menjadi satu kata SANGOSAI yang dapat diartikan: “Berjuang semoga semua cita–cita dapat tercapai atau berjuang agar semua orang berhasil mencapai tujuan hidup yang sejahtera”. Kata ini dipilih dan mengalami penyesuaian menjadi nama Koperasi Kredit SANGOSAY saat ini, yang menjiwai seluruh aktifitas pengelolaannya, dengan harapan:

  1. Melalui wadah Koperasi Kredit Sangosay, semua orang yang bergabung didalamnya, Cerdas dan berhasil mengatasi kesulitan hidup rumah tangga atau keluarganya.
  2. Wadah Koperasi Kredit Sangosay dapat membantu dan mengantar semua anggotanya dalam kebersamaan dan semangat kekeluargaan, saling tolong untuk berjuang meningkatkan Martabat hidup pribadi dan keluarga, yang tercermin pada peningkatan derajat ekonomi keluarga, peningkatan derajat pendidikan anggota keluarga dan peningkatan derajat kesehatan keluarga